PENINGKATAN PRODUKSI MADU LEBAH TRIGONA DENGAN ALAT EKSTRAKSI MADU DI KTH TELAGA LESTARI

 


   Lebah Trigona atau yang biasa dikenal dengan Lebah Klanceng adalah serangga kecil berwarna hitam, dengan panjang tubuh antara 3-4 mm, serta rentang sayap 8 mm KTH Telaga Lestari. Lebah pekerja memiliki kepala besar dan rahang panjang. Sedang lebah ratu berukuran 3-4 kali ukuran lebah pekerja, perut besar mirip laron, berwarna kecoklatan dan mempunyai sayap pendek. Lebah ini tidak mempunyai sengat (stingless bee). Lebah trigona tidak membuat madunya dengan cara tradisional dalam sisir madu heksagonal. Namun mereka menyimpan madunya dalam struktur hitam dan coklat kecil yang bentuknya sarang menyerupai pot atau kendi bulat secara horizontal. Cita rasa madu klanceng ini terbilang unik dari madu biasanya. Madu Klanceng berwarna agak gelap, serta mempunyai perpaduan rasa manis, asam, dan pahit. Memiliki kisaran nutrisi dan nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lebah madu biasa.

Manfaat yang didapatkan ketika membudidayakan lebah Trigona antara lain:

1.   Manfaat secara kesehatan

Lebah trigona ini menghasilkan produk berupa madu, bee pollen, dan propolis yang sangat baik untuk kesehatan dan meningkatkan imun tubuh kita agar tidak mudah terserang penyakit.

2.  Manfaat secara ekonomi

Produk-produk lebah trigona yang disebutkan tadi tentunya mempunyai harga yang lumayan mahal jika kita jual. Selain produk dari madu tersebut, sekarang ini banyak peternak yang juga menjual langsung stup klanceng beserta isinya karena ternyata banyak masyarakat yang berminat untuk memelihara sendiri.  

3.  Manfaat secara ekologis

Dalam proses pengambilan nektar madu di dalam bunga tanaman, lebah akan membantu penyerbukan tanaman tersebut, sehingga dapat mendorong perkembang biakan tanaman.

4.  Manfaat secara sosial

Dengan budidaya lebah trigona ini tentunya akan menambah sumber penghasilan, membuka peluang usaha bagi masyarakat dan juga bisa obyek penelitian dan sarana pendidikan lingkungan.

Stup Lebah Klanceng

Produksi dan perkembangan dari lebah Trigona sp ini sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, meliputi suhu, kelembaban udara, curah hujan dan ketinggian tempat. Disamping itu ketersedian pakan sangat menentukan keberhasilan budidaya lebah Trigona sp. Faktor lain yang dapat meningkatkan produktivitas yaitu cara ekstraksi madu yang digunakan dalam proses pemanenan. Penggunaan ekstraktor sebagai alat bantu panen madu umumnya digunakan oleh peternak lebah madu modern. Ekstraktor merupakan alat dengan bentuk silinder dengan bingkai penampung sarang yang berputar dengan gaya sentrifugal. Pemanenan madu menggunakan ekstraktor memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

a.    Pemanenan madu dapat berlangsung secara cepat

b.    Kualitas dan kebersihan madu lebih terjaga

c.    Rendemen lebih tinggi

Alat ekstraktor madu

Proses ekstraksi madu

Dari hasil ekstraksi yang dilakukan dari sarang lebah dengan berat 607 gr menghasilkan madu sebanyak 365 ml. Dibandingkan dengan ekstraksi yang dilakukan secara tradisional, ekstraksi dengan menggunakan alat ekstraktor mekanik ini cenderung menghasilkan madu lebih banyak. Hal ini dikarenakan adanya sisa madu yang ada pada sarang lebah cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan ekstraksi lebah madu secara manual. Akan tetapi penggunaan alat ekstraktor mekanik memiliki beberapa kelemahan antara lain:

a.   Sarang lebah rusak sehingga tidak dapat dimanfaatkan

Putaran sentrifugal yang terlalu cepat mengakibatkan kerusakan pada sarang sehingga sarang lebah tidak dapat dimanfaatkan kembali.

b.  Perlu adanya penyaringan madu lanjutan

Karena saat sarang dimasukkan kedalam alat ekstraktor masih bercampur dengan larva dan lilin sehingga madu yang keluar dari alat ekstraktor sedikit keruh dan perlu adanya penyaringan lanjutan.

c.   Tercampurnya madu dengan pollen

Hasil madu yang keluar dari alat ekstraktor masih tercampur dengan pollen, sehingga membutuhkan waktu dalam memisahankan pollen dengan madu.

Ampas sarang hasil ekstraksi




             






Komentar

Postingan populer dari blog ini

STUDY BANDING KE PEMEGANG IZIN PEMANFAATAN HUTAN PERHUTANAN SOSIAL (IPHS) WONO LESTARI DESA WONOHARJO KECAMATAN KEMUSU KABUPATEN BOYOLALI

UPAYA PENGUATAN DAN PENDAMPINGAN KELOMPOK TANI HUTAN DI KTH NGGAYUH LESTARI

PEMBERIAN BIBIT TANAMAN PRODUKTIF GUNA MENDUKUNG PROGRAM KAMPUNG IKLIM DESA LEMBAH KECAMATAN BABADAN