PENINGKATAN PRODUKSI MADU LEBAH TRIGONA DENGAN ALAT EKSTRAKSI MADU DI KTH TELAGA LESTARI
Manfaat yang didapatkan ketika membudidayakan lebah
Trigona antara lain:
1.
Manfaat secara
kesehatan
Lebah
trigona ini menghasilkan produk berupa madu, bee pollen, dan propolis yang
sangat baik untuk kesehatan dan meningkatkan imun tubuh kita agar tidak mudah
terserang penyakit.
2. Manfaat
secara ekonomi
Produk-produk
lebah trigona yang disebutkan tadi tentunya mempunyai harga yang lumayan mahal
jika kita jual. Selain produk dari madu tersebut, sekarang ini banyak peternak
yang juga menjual langsung stup klanceng beserta isinya karena ternyata banyak
masyarakat yang berminat untuk memelihara sendiri.
3. Manfaat
secara ekologis
Dalam
proses pengambilan nektar madu di dalam bunga tanaman, lebah akan membantu
penyerbukan tanaman tersebut, sehingga dapat mendorong perkembang biakan
tanaman.
4. Manfaat
secara sosial
Dengan
budidaya lebah trigona ini tentunya akan menambah sumber penghasilan, membuka
peluang usaha bagi masyarakat dan juga bisa obyek penelitian dan sarana
pendidikan lingkungan.
Stup Lebah Klanceng |
Produksi dan perkembangan dari lebah Trigona sp ini
sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, meliputi suhu, kelembaban udara,
curah hujan dan ketinggian tempat. Disamping itu ketersedian pakan sangat
menentukan keberhasilan budidaya lebah Trigona sp. Faktor lain yang dapat
meningkatkan produktivitas yaitu cara ekstraksi madu yang digunakan dalam
proses pemanenan. Penggunaan ekstraktor sebagai alat bantu panen madu umumnya
digunakan oleh peternak lebah madu modern. Ekstraktor merupakan alat dengan
bentuk silinder dengan bingkai penampung sarang yang berputar dengan gaya
sentrifugal. Pemanenan madu menggunakan ekstraktor memiliki beberapa
keunggulan, antara lain:
a.
Pemanenan madu dapat
berlangsung secara cepat
b.
Kualitas dan kebersihan
madu lebih terjaga
c. Rendemen lebih tinggi
Alat ekstraktor madu |
Proses ekstraksi madu |
Dari hasil ekstraksi yang dilakukan dari sarang
lebah dengan berat 607 gr menghasilkan madu sebanyak 365 ml. Dibandingkan
dengan ekstraksi yang dilakukan secara tradisional, ekstraksi dengan
menggunakan alat ekstraktor mekanik ini cenderung menghasilkan madu lebih
banyak. Hal ini dikarenakan adanya sisa madu yang ada pada sarang lebah
cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan ekstraksi lebah madu secara manual.
Akan tetapi penggunaan alat ekstraktor mekanik memiliki beberapa kelemahan
antara lain:
a.
Sarang lebah rusak
sehingga tidak dapat dimanfaatkan
Putaran sentrifugal yang terlalu cepat mengakibatkan kerusakan pada sarang sehingga sarang lebah tidak dapat dimanfaatkan kembali.
b. Perlu adanya penyaringan madu lanjutan
Karena saat sarang dimasukkan kedalam alat
ekstraktor masih bercampur dengan larva dan lilin sehingga madu yang keluar
dari alat ekstraktor sedikit keruh dan perlu adanya penyaringan lanjutan.
c.
Tercampurnya madu
dengan pollen
Hasil madu yang keluar dari alat ekstraktor masih
tercampur dengan pollen, sehingga membutuhkan waktu dalam memisahankan pollen
dengan madu.
Ampas sarang hasil ekstraksi |
Komentar
Posting Komentar