PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN AGROFORESTRY DI KELOMPOK TANI HUTAN ARGO MUNGGU LESTARI
Agroforestry
(wanatani) adalah suatu bentuk pengelolaan sumberdaya yang memadukan kegiatan
pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman komoditas (tanaman
jangka pendek) seperti tanaman pertanian (tanaman semusim). Pengelolaan hutan
yang semula berorientasi pada hasil hutan kayu (timber based management)
bergeser pada hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan
(forest resource based management) dengan berbasis pada pemberdayaan masyarakat
(community based development). Sehubungan dengan perubahan paradigma tersebut,
maka keberadaan hutan bukan hanya sebagai penghasil kayu tetapi juga dapat
menghasilkan komoditas dan jasa lainnya dalam rangka meningkatkan keberdayaan
masyarakat sekitar hutan. Pemberdayaan masyarakat sebagai upaya untuk
meningkatkan kapasitas dan produktivitas ke arah kemandirian, maka akan tumbuh
dan berkembang kelompok-kelompok di masyarakat sebagai pelaku dan pendukung
pembangunan kehutanan.
Agroforestry
mempunyai beberapa tujuan, salah satunya adalah sebagai upaya perlindungan
terhadap keanekaragaman hayati. Selain itu, agroforestry juga bertujuan untuk
memperbaiki kondisi tanah serta mengelola sumber air. Untuk mendapatkan hasil
yang maksimal dalam teknik agroforestry yaitu perlu mengadakan interakdi
positif antara berbagai komponen penyusun, meliputi tanaman kehutanan dan
tanaman pertanian.
Agroforestry
memberikan
manfaat antara lain :
1. Manfaat ekonomi : meningkatkan produktivitas lahan, menyediakan lapangan kerja, menjamin kebutuhan pangan, diversifikasi produk, dan meningkatkan kualitas hidup pedesaan dengan tetap menjaga struktur tradisional dan memelihara nilai-nilai budaya.
2.
Manfaat
ekologi : mendukung konservasi tanah dan air melalui interaksi
berbagai
komponen penyusun sistem agroforestry, pencegahan erosi dan
degradasi
lahan, serta perlindungan terhadap keragaman hayati.
3. Manfaat sosial : meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kemandirian masyarakat
melalui berbagai manfaat agroforestry, baik langsung maupun
tidak langsung.
Dari manfaat diatas, kegiatan agroforestry tidak hanya terfokus pada masalah teknik dan biofisik, melainkan masalah sosial, ekonomi dan budaya yang selalu berubah-ubah setiap waktu atau dinamis.
Hari Selasa 6 Desember 2022 KTH Argo Munggu Lestari telah melakukan penanaman dengan luas areal 5 Ha di blok Kijing Desa Munggu Bungkal Ponorogo meliputi bibit jenis MPTS 775 bibit Sengon, 1.425 bibit Alpukat, dan jagung. Sumberdana kegiatan ini berasal dari dana SILPA DAK 2021. Dimulai dengan pemaparan mengenai pengenalan agroforestry kepada petani, tanya jawab seputar pemeliharaan tanaman lalu dilanjutkan dengan pembagian bibit dan pembagian pupuk.
Kegiatan penanaman dalam rangka rehabilitasi lahan sekaligus pemberdayaan masyarakat. Agroforestry dikembangkan guna meningkatkan kesadaran individu memiliki kesadaran, kemampuan dan kepedulian dalam mengamankan dan melestarikan sumber daya alam dan pengelolaannya secara berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk mendapatkan manfaat sumber daya hutan secara optimal dan adil, melalui pengenbangan kapasitas dan pemberian akses dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan dengan adanya kegiatan agroforestry anggota KTH Argo Munggu Lestari mampu meningkatkan kualitas hidupnya secara mandiri, termasuk dari sektor ekonomi.
Komentar
Posting Komentar